Senin, 25 Mei 2009

Promosi Online

Pasang Iklan di Internet
sebuah solusi cerdas dan cara baru promosi

Bila anda saat ini memiliki sebuah usaha maka promosi menjadi salah satu strategi yang terpenting dalam mempercepat laju usaha anda karena hal inilah yang menjadi faktor kali usaha anda. Jenis promosi yang selama ini sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas adalah promosi secara offline seperti yang banyak kita temui melalui media cetak dan elektronik. Namun karena jangkauan dari media cetak dan elektronik ini terbatas maka efektifitas dari jenis promosi ini juga menjadi terbatas. Sebagai contoh bila anda memasang iklan di harian nasional terbesar saat ini misalnya koran kompas atau melalui media televisi lokal maka jangkauan target pasar anda adalah konsumen lokal.

Dengan kemajuan teknologi saat ini seperti internet maka promosi tadi tidak hanya terbatas pada konsumen lokal namun juga konsumen yang datang dari belahan dunia yang lain. Kecepatan penyebaran informasi juga menjadi keunggulan lain dari promosi melalui media internet ini. Untuk itu kepemilikkan sebuah website yang mewakili sebuah perusahaan saat ini sudah dirasakan menjadi suatu kebutuhan mendasar dan saling melengkapi.

Promosi yang dilakukan melalui media internet ini dapat dibagi menjadi dua bagian yakni yang berbayar dan gratis. Kelebihan dari promosi online berbayar ini adalah karena mereka biasanya mempunyai jaringan networking yang besar. Untuk promosi online berbayar ini anda temukan lewat Google.com dengan mengetikkan kata “iklan” atau “advertising”. Maka akan muncul banyak sekali website yang menawarkan jasa untuk pemasangan iklan baik berbayar maupun gratis.

Bagi pemilik website yang ingin melakukan promosi secara gratis maka anda dapat memasang iklan gratis anda di beberapa situs dibawah ini. Sebenarnya ada ratusan situs iklan yang menyediakan layanan promosi secara gratis, dan inilah sebagian di antaranya :

www.iklanads.com
www.iklanbaris.co.id
www.iklanhouse.com
www.forumiklan.com
www.iklanbaris-gratis.com
www.iklanyuk.com
www.iklanbarisgratis.net

Dan tentunya masih banyak lagi yang lainnya. Sebagai tambahan, pemasangan iklan dengan cara seperti ini dapat meningkatkan trafik kunjungan ke website anda. Dan yang pasti website anda (khususnya produk anda) akan semakin dikenal masyarakat luas, bahkan hingga ke mancanegara.

Promosikan Bisnismu ke Seluruh Penjuru Dunia!

Pelaut Ulung

Pelaut yang Ulung
tidak akan lahir di laut yang tenang

Tidak Ada Pelaut Ulung yang Dilahirkan Dari Samudera yang Tenang. Tapi ia Dilahirkan dari Samudera yang Penuh Terpaan Badai, Gelombang dan Topan

Sama halnya jika bisnis anda dilanda hambatan, maka itulah sebenarnya yang membuat anda selangkah demi selangkah lebih maju dan dapat berkembang dengan sempurna. Sebagai salah satu contoh, banyaknya pesaing/ kompetitor yang bermunculan, justru akan membuat kita sebagai pebisnis menjadi lebih kreatif dalam memasarkan produk kita, lebih giat dalam menggaet pelanggan, lebih baik dalam hal pelayanan dan meningkatkan kualitas produk kita.

Bayangkan jika tidak ada kompetitor, tentu kita akan santai-santai saja dalam berdagang, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan, tidak perlu khawatir pelanggan akan lari ke toko sebelah. Hal ini justru salah satu faktor yang membuat kita terus saja berjalan di tempat, tanpa pernah berpikir untuk memenangkan persaingan.

Berani Bisnis, Berani Bersaing


Persaingan Bisnis
hadapi dengan senyuman, maka kita akan menang
Seperti tulisan kami beberapa waktu lalu. "Pelaut yang Ulung Tidak akan Lahir dari Samudra yang Tenang." Sebaliknya, dia akan lahir dari samudra yang penuh rintangan. Demikian pula dengan bisnis yang sedang kita kembangkan. Semakin besar bisnis kita, semakin besar pula tantangan dan resiko yang harus dihadapi, baik itu datang dari kastemer maupun dari pihak manajemen kita itu sendiri. Semakin eksis usaha yang kita jalankan akan semakin besar pula prospek ke depan dari pasar yang kita raup, dan itu berarti secara tidak langsung akan mengundang datangnya para pesaing / calon pesaing yang melihat kesuksesan bisnis kita dan ingin mendirikan bisnis yang serupa dengan kita.


Akan timbul perasaan risih ketika kita tahu bisnis kita disaingi orang lain. Tapi, kembali pada asal muasal rizky, bahwa setiap orang sudah ditentukan kadar rizky nya masing-masing, jadi apa yang perlu kita khawatirkan? Kita tinggal perlu menghadapinya dengan senyum, kemudian dengan pikiran jernih berusaha untuk mempertahankan bisnis kita dengan menambah service excellent pada kastemer kita
.

Hadapi dengan Senyuman, maka Kita akan Menang

COSTUMER SERVICE CARA EFEKTIF MEMUASKAN PELANGGAN


PERGESERAN PEMASARAN

Trend pemasaran internasional ada abad ke-21 menurut pakar pemasaran akan bergeserdari pendekatan transaksional pendekatan relasional dengan berfokus kepada pemenuhan kebutuhan, kepuasan dan kesenangan pelanggan.

Pendekatan resional (Relationship Approach) ini sekarang diterapkan di Negara-negara maju, biasanya lebih mementingkan hubungan individual, ketimbang hubungan kebersamaan. Alasannya, selama ini kelihatannya pemasaran hanya memperhatikan cara memperoleh pelanggan, tetapi tidak memberikan perhatian kepada bagaimana cara mempertahankan pelanggan.

Adapun inti dari pemasaran berdasarkan relasional ini, tidak lain adalah, pihak produsen hendaknya mencari cara-cara untuk mempertahankan pelanggan untuk jangka panjang atas dasar kepercayaan dan kesetiaan pelanggan.

Dalam abad ke-21 nanti, permintaan pelanggan tidak hanya tersedianya produk produkyang berkualitas saja, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana produk itu dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, apakah dapat memuaskan dan menyelengarakan.

Globalisasi, menjadikan dunia menjadi satu, dunia tanpa batas (borderless), sehingga produk-produk Negara-negara maju akan membanjiri pasar Negara-negara berkembang. Ini akan memperkuat kedudukkan pelanggan sebagai konsumen untuk membeli suatu produk atau tidak pada pemasok tertentu. Artinya pelanggan bebas menentukan pilihannya, produk mana yang disukainya dan pada toko mana ia membelinya.

Di abad ke-21 nanti, yang tersedia adalah “Global Product” dan kini sudah menampakkan dirinya di pasaran. Nanti akan ada segmen pasar yang di sebut sebagai “Emerging global dan kebanyakkan diantaranya terpusat pada beberapa negara saja, Pada waktunya nanti, orang tindak peduli di mana suatu barang di hasil.

Tetapi itu saja tidak cukup, semuanya ini hanya akan dapat tercapai kalau tiap perusahaan mau memperhatikannya pentingnya pelayanan pelanggan Pelayanan Pelanggan (Customer Service) dan menerapkannya secara konsekuen, untuk memberikan nilai baru itu, kalau ingin tetap bertahan dalam kancah persaingan era globalisas.

PERKEMBANGAN CUSTOMER SERVICE

Stanley Marcus, Chairman Emeritus of Neirman Marcus, mengatakan: "Dari apa yang dikatakan oleh kedua perintis tersebut di atas dapat kita ketahui bahwa generasi terdahulu mengetahui, apa yang dimaksudkan dengan Customer Service itu dan bagaimana baik dan bermanfaatnya bagi perusahaan. Generasi sekarang kelihatanya melupakan atau tidak pernah mau belajar tentang Costemer Service ini."

Lee Young, mantan Chief Editor majalah Business Week yang kini menjadi Editorial Far East Business mengatakan : “The customer become a bloody nuisance whose unpredictebel behaviour damages carefully made strategic plans, in other word the old fashioned idea of pleasing the customer is being sacrificed on the of abstruse strategic planning. Konsep yang dikemukakan oleh Peters dan Waterman dalam bukunya In Search of Excelent, yang termasuk katagori Bestsellers” itu mengatakan : “Close to the customer as one for the eight important characteristic of excellent compnies”

Dalam perusahaan semacam itu, perusahaan hendaknya dapat menciptakan barang (obsession) yang berkualitas (overcommitment of quality), dipercaya (rebility), atau pelayanan yang prima (excellence service) tujuannya tidak lain agar pelanggan tetap loyal dan menghasilkan profit untuk jangka panjang bagi perusahaan.

Apakah yang dimaksud dengan Close to The Custemer dalam prakteksehari-hari? Tom Peter, anggota penulis tiga seri buku Excellent, mengatakan berikut:

  • Pertama : Secara terus menerus harus mendengar apa yang dikatakan pelanggan dan secara teratur mengukur kepuasan pelanggan.
  • Kedua : Lakukan dalam menit itu juga, jangan biarkan menunggu berhari-hari apa yang diinginkan pelanggan.
  • Ketiga : Berikan pelatihan pada mereka yang bertugas langsung dengan pelanggan (frontline people), supaya dapat memberikan pelayanan yang prima (excellent service).
  • Keempat : Para karyawan perlu diberi motivasi, ide-ide supaya mereka bergairah melakuka tugas-tugasnya.

Di Jepang Customer Service dikenal dengan istilah sabisu Tiap Pagi pada hari waktu Departemen Store buka, seluruh pramuniaga berdiri di tempat masing-masing memberi hormat(kerek) kepada tamu yang dating.

SIAPA PELANGGAN ITU

Pelayanan itu diberikan kepada dua macam pelanggan, yaitu internal Customer dan External Customer. Internal customer, adalah orang-orang yang terlibat dalam proses produk dan jasa yang kita hasilkan. Dia munkin saja jajaran Direksi, kepala Divisi, Kepala Bagian, atau Karyawan lainnya. Seperti hanya, sbagai Retail Agent, maka internal customer tidak lain adalah kasir atau asisten penjualan lainnya.

Sebagai seorang typist pada suatu Bank, maka semua Staf yang memerlukan jasa pengetikan, dapat disebut sebagai pelanggan bagi typist tadi. Demikian pula sebagai seorang yang berkerja sebagai assembling TV, maka orang yang berikut menyelesaikan TV tadi, dapat di sebut sebagai pelanggan dari perkerjaan tedahulu.

Sedangkan external customer, secara relative diidentifikasi. Mereka adalah orang-orang diluar organisasi suatu perusahaan, yang menerima barang-barang atau jasa-jasa dari perusahaan.

Pada dasarnya hubungan secara bebas yang sama didapati pada perusahaan dan tingkat nasional. Tiap individu dan tiap perusahaan adalah pelanggan. Ini berarti manfaat hubungan timbale balik antara orang-orang atau grup yang sama sekali berbeda. Ini hanya akan terjadi bila tiap orang berusaha untuk memberi kepuasan pada pelanggan.


APA YANG DIMAKSUD DENGAN KEPUASAN PELANGGAN

Peter F.Drucker, seorang pakar manejemen dan pemasaran global mengatakan:”What the business thinks it produces is not of first importance. What customer think they are buying, what they consider determines what a business is.

Bagaimana kita dapat memberikan batasan tentang kepuasan pelanggan? Kepuasan pelanggan tidak berarti memberikan kepada pelanggan, apa yang kita pikirkan di sukai pelang-gan. Ini berarti kita harus memberikan kepada mereka apa yang sebenarnya yang mereka inginkan (what), kapan (when), dan cara mereka memperolehnya (the way they want it).

Kita dapat membedakan tiga tingkat kepuasan pelanggan:

Pertama : Menemukan kebutuhan pokok pelanggan (The basic needs of the customer).
Kedua : Mencari tahu, apa sebenarnya yang menjadi harapan dari pelanggan, sehingga mereka mau kembali datang pada kita.
Ketiga : Selalu memperhatikan apa apa yang menjadi harapan pelanggan, lakukan
melebihi seperti apa yang di harapkan pelanggan.

APA KEBUTUHAN PELANGGAN ITU ?
Untuk mengetahui kebutuhan pelanggan, kita harus selangkah lebih maju dari pelanggan sendiri. Kita harus terlebih dahulu mengetahui apa yang diperlukan pelanggan dan bagaimana cara mengantisipasi kebutuhan itu. Walaupun kebutuhan pelanggan berbeda-beda, pada prinsipnya kebutuhan mereka adalah sama atau bersama.

Apa yang diinginkan oleh pelanggan Intern ?

a. Teamwork dan Cooperation :
Untuk suatu perusahaan yang dapat berfungsi secara efektif melaksanakan tugas- tugasnya, di perlukan satu kerjasama (teamwork) antara seluruh karyawan adalah amat penting. Para karyawan dan organisasi karyawan mengharapkan agar manajemen dapat mempertimbangkan mereka sebagai mitra kerja dalam memajukan perusahaan.

b. Effcient Structure and System
Karyawan perusahaan akan dapat memaksimalkan potensi yang ada pada mereka, bila organisasi yang ada pada mereka, bila organisasi perusahaan dan system serta prosedur berjalan secara efisien. Oleh karena itu, manajemen yang memegang peranan penting dalam perusahaan, hendaknya dapat menjamin agar struktur organisasi dan system dan prosedur dapat berjalan dengan baik.

c. Quality Work
Dalam bidang usaha, kualitas kerja sangat menentukan berhasil tidaknya suatu usaha yang kita geluti.

Karyawan perusahaan harus dapat menciptakan kualitas kerja yang baik untuk perusahaan. Perhatian kita selalu terfokus untuk menjamin, bagaimana produk dan jasa yang dihasilkan dapat diterima oleh pelanggan.

Sikap dan tingkah laku yang baik dan adanya training yang cukup akan banyak membatu mencapai tujuan perusahaan untuk memperoleh profit lebih besar.

d. Delivery

Untuk memungkinkan keseluruhan proses kerja dapat disempurnakan sesuai dengan rencana, orang yang melaksanakan proses berikutnya mengharapkan untuk menyerahkan bagian perkerjaan sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan. Dengan demikian semua perkerjaan akan dapat diselesaikan secara efektif dan menyenangkan.

Apa yang diharapkan pelanggan eskternal ?

Seperti sudah ketahui bahwa pelanggan itu dapat berupa individu dan dapat pula sebagai perusahaan. Keinginan mereka adalah sama atau dapat disamakan, Harapan mereka antara lain adalah :

a.Conformance to Product or Service Requirements

Pelanggan selalu berharap agar produk yang dibelinya akan dapat memuaskannya dan jangan sampai mengecewakannya.. Mereka menginginkan produk yang dibeli itu ada standar spesifikasi dari industri yang disahkan oleh instansi yang berwenang, seperti di singngapura dilakukan oleh SISIR (Standar and Industrial Research) dan kalau di Indonesia oleh SI (Standar Indonesia).

b. Competitive Prices
Kepuasan pelanggan juga termasuk masalah harga barang-barang dan jasa yang ditawarkan. Mari kita ambil dua set barang yang sama kualitasnya. Pelanggan akan memilih set yang harganya kebih rendah. Sebaliknya, coba ambil dua set barang dengan kualitas yang berbeda, pelanggan mau mengeluarkan tambahan uang untuk barang yang berkualitas.

c. Quality and Reability
Pelanggan menginginkan barang yang tidak kelihatanya bagus, tetapi hendaknya juga tahan lama dipakai. Pelanggan juga mengharapkan pelayanan yang diberikan dapat dipercaya dan dengan kualitas yang tidak disansikan lagi.

d. Delivery
Cara penyampaian atau pengiriman barang kepada pelanggan juga dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Hampir semua pelanggan mengharapkan agar barang-barang yang dibelinya dapat dikirimkan pada waktu yang diinginkan atau dijanjikan, dikirim secara efisien dan dengan cara menyenangkan.

e. After Sales Service
Bagi pelanggan, pelayanan purna jual(After Sales Service) sangat penting, terutama untuk beberapa waktu lamanya. Pesawat TV yang baru saja dibeli baru beberapa hari yang sudah tidak berfungsi, maka pemasok berkewajiban untuk datang memperbaikinya dan bila tidak juga baik, pemasok wajib mengganti dengan TV baru.

Nakamura Uchiro-San, dalam bukunya The XYZ of Sales & Sevice, memberikan 8 langkah secara psikologi yang dapat mempengaruhi pelanggan melakukan pembelian, yaitu:

  1. Display, panjanglah barang-barang di etalase secara baik dan menarik, sehingga menarik orang untuk window shopping.
  2. Interest, buat sedemikian rupa supaya orang lebih tetarik dengan mencantumkan harga, tewknologi, atau manfaat yang diberikan barang tersebut.
  3. Association of Ideas, biarkan dan berikan kesempatan pada pelanggan untuk menghayal dengan produk yang dilihatnya, mungkin saja pelanggan sedang menghayalkan tentang produk itu kalau dipanjang di kamar tamunya atau dihadirkan kepada orang yang disayanginya.
  4. Desire, dengan banyak memperhatikan barang yang dipanjang itu, timbul keinginkan calon pelanggan untuk melakukan pembelian.
  5. Comparison and Evalution , Bila ada keraguan calon pelanggan dengan barang yang menjadikan perhatiannya, Maka ia akan membandingkannya dengan produk lain yang berfungsi sama, baik dengan barang yang ada di rumahnya atau di toko lain yang pernah ia lihat. Perbedaan itu mungkin dalam warna, harga, design , kemasan atau ketahanannya.
  6. Trust, Pelanggan membeli suatu barang berdasarkan kepercayaan (trust) yang hamper selalu di pengaruhi oleh penjual, reputasi toko, merek terkenal, dan kualitas produk itu sendiri.
  7. Action, Setelah pelanggan melihat, mencoba, membandingkan, akhirnya ia akan memutuskan untuk membeli atau tidak. Jadi aksi dapat dua kemungkinan, jadi membeli atau tidak jadi aksi dapat dua kemungkinan, jadi membeli atau tidak jadi membelikan karena sesuatu hal dengan alasannya sendiri.

Kesimpulan

Produk, penjualan,dan pelayanan merupakan trio yang tidak dapat dipisahkan.

Suksesnya suatu usaha berkat suatu dukungan, dan dukungan itu membuahkan hasil, pelayanan yang baik. Usaha yang baik memerlukan produk yang baik, itu saja tidak cukup, pelayanan yang diberikan kepada pelanggan juga harus baik. Dengan cara itu maka usaha akan berkembang sampai mencapai kapasitas optimumnya.

Jelas bagi kita sekarang bahwa kepuasan pelanggan tidak berakhir dan hilang begitu saja. Ia memberikan bermacam-macam manfaat bagi perusahaan dan karyawan, baik external consumer atau masyarakat secara keseluruhan. Kalau kepuasan pelanggan yang diberikan berkualitas dengan sendirinya membantu perusahaan untuk membina hubungan dengan pelanggan lama dan sekaligus menarik pelanggan baru, kesan bagi perusahaan, produk dan pelayanannya, akan menambah kepuasan pelanggan.

Bagi internal customer, karyawan dari perusahaan merasa puas, mereka dapat berkerja lebih produktif dan dapat mengurangi pembelian bahan baku dan meningkatkan pelayanannya. Para pelanggan pada kususnya dan masyarakat pada umumnya akan memperoleh manfaat karena mereka merasa nilai uang yang mereka belanjakan semakin berarti. Dengan uangnya mereka memperoleh produk yang berkualitas dan pelayanan yang baik serta menyenangkan.

Jadi semua berbahagia, karena semuanya terjadi peningkatkan berkat kepuasan pelanggan terpenuhi dan secara nasional hasinya akan meningkatkan produktivitas, karena barang-barang banyak terjual, terjadi peningkatkan ekspor, perolehan devisa meningkat, kesempatan kerja terjamin, dan selanjutnya akan meningkatkan ekonomi, yang tentunya akan meningkatkan tingkat hidup (standard or living) masyarakat.

Teori Investasi Nilai Ala Buffett


Siapa tak kenal Warren Buffett? Orang terkaya sekaligus investor jempolan asal negeri Paman Sam ini terbilang investor jenius yang menciptakan pemikiran-pemikiran dalam memutar uang untuk menjadi investor tulen.

Salah satu kejeniusan pemikirannya adalah teori nilai yang diringkas menjadi kesadaran bahwa harga pasar harus lebih rendah dari nilai.

Siapa sangka dengan teorinya itu, seorang Buffett yang memulai investasi dengan US$ 3.700 pada tahun 1965 berhasil melipatgandakannya menjadi US$ 100 miliar di tahun 2006.

Hal ini disampaikan oleh Robert P. Miles seorang penulis sekaligus sahabat Warren Buffett dalam acara Danareksa Sekuritas Investor Gathering, the science of investing and the art of managing yang di paparkan oleh penulis Robert Miles, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Sudirman, Jakarta, Selasa (12/8/2008).

Menurut Miles, Buffett adalah sosok investor yang jenius yang memiliki teori value investing, yang selalu mengedepankan investasi dibawah nilai. Ia tidak takut masuk ke pasar pada saat nilai pasar sedang turun, namun ia akan mendapatkan keuntungan (gain) pada saat harga pasar naik.

"Ia juga tidak lupa selalu mengontrol emosinya," kata Miles.

Miles menambahkan, Buffett seorang investor yang tidak hanya terpaku dengan harga pasar karena hal itu tidak benar-benar mewakili bisnis tertentu. Menurutnya, sosok Buffet selalu berprinsip bahwa market adalah pelayan kita bukan tuan bagi kita (investor).

Ia juga menambahkan, sosok Buffett adalah fenomena baru dalam dunia investasi sekarang ini, ia telah memadukan kemampuan berfikir, matematika dan keterampilan dirinya.

Perjalanan pertualangan memutar uangnya, berawal saat mendirikan sebuah perusahaan tekstil kecil, dan menyulapnya menjadi sebuah konglomerat dunia yang paling dihormati. Kisah hidupnya ini sering dinilai sebagai sebuah dongeng ajaib yang dipadukan dengan kejeniusan dan karakter.

Pria berusia 77 tahun ini telah menyandang sebagai orang terkaya, menggeser orang terkaya sebelumnya Bill Gates yang telah menyandangnya selama 8 tahun berturut-turut.

Dikatakan oleh Miles, bahwa Buffett orang yang mampu membedakan antara karakter dan reputasi, serta menggunakannya dalam berinvestasi.

Melalui bendera Berkshire Hathaway Inc, Buffett juga memiliki anak usaha bisnis yang beragam, mulai dari properti, asuransi dan reasuransi, perlengkapan dan energi, keuangan, manufaktur, hingga jasa dan ritel.

Salah satu anak usahanya yang menjadi satu dari empat perusahaan asuransi terbesar di AS, dan satu dari dua perusahaan reasuransi terbesar didunia adalah GEICO.

Buffett juga memiliki International Dairy Queen yang merupakan pemegang lisensi dan pelayanan di lebih dari 6.000 outlet yang menawarkan Dairy Treats and Food. Bahkan induk usaha (Berkshire Hathaway Inc) yang dimilikinya tersebut berhasil membukukan Compounded Annual Gain (1965-2007) sebesar 21,1% berbanding 10,3% yang dimiliki oleh indeks S&P 500 di AS.

Buffet sangat konsisten dengan portofolio investasinya, ia memiliki komposisi investasi 30% di asuransi, 10% di energi, dan 60% di manufaktur serta jasa dan ritel.

Ia juga pernah mengalami kegagalan, pernah merugi ketika berinvestasi pada sebuah maskapai yang membuatnya kehilangan uang hingga ratusan ribu bahkan jutaan dolar. Namun sebagai investor ulung Buffet tidak melihat itu sebagai aksi yang salah, namun ia memandangnya sebagai jalan yang berbeda.

Dan Buffet di tahun 2008 sukses menjadi orang terkaya versi majalah Forbes dengan harta US$ 62 miliar, sekaligus mengalahkan cadangan devisa Indonesia yang per akhir Juli hanya mencapai US$ 60,56 miliar.

Pria kelahiran Nebraska, 30 Agustus 1930 itu sukses mendepak sahabatnya, Bill Gates yang sudah bertahun-tahun menduduki tahta sebagai orang terkaya di dunia.

Mengenal teori Upah

Definisi Upah.
Imbal Jasa / Upah memiliki beragam definisi. Definisi yang umum dijelaskan dan digambarkan dalam buku-buku literatur dan kegiatan sehari-hari di dunia industri adalah :

1. Upah menurut Undang-Undang
"Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha / pemberi kerja kepada pekerja / buruh yang ditetapkan dan di bayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan termasuk tunjangan bagi pekerja / buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan." (Undang Undang Tenaga Kerja No.13 Tahun 2000, Bab I, pasal 1, Ayat 30)

2. Upah menurut pengertiannya
Upah adalah sebuah kesanggupan dari perusahaan untuk menilai karyawannya dan memposisikan diri dalam benchmarking dengan dunia industri. Perusahaan wajib memiliki kerangka dasar System Pengupahan yang baku & standard untuk dijadikan acuan dalam pembicaraan negosiasi gaji. Tujuan utama dari ini adalah untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi serta memuaskan karyawan agar tetap bertahan & berkarya di perusahaan kita.

Pada umumnya perusahaan sektor swasta (yang belum terbuka) memerlukan suatu filosofi upah yang kompetitif. Sedangkan untuk perusahaan terbuka (Tbk) umumnya memerlukan filosofi yang lengkap dengan berfokus pada benefit & kualitas pekerjaan.

Rangkuman dari Filosofi Upah adalah sebuah Maha Karya Perusahaan / Corporate Masterpiece (selain dari produk perusahaan) yaitu sebuah Total Kompensasi. Dimana dalam Total Kompensasi ini terdapat komponen yang saling menunjang satu dengan lainnya agar perusahaan dapat kompetitif di pasar industri. Komponen-komponen tersebut dapat berwujud langsung maupun tidak langsung diterima karyawan seperti gaji, insentif / tunjangan, saham, medical dsb. Kesemua ini merupakan bentuk kombinasi yang harus menarik, mengikat, dan memotivasi serta memuaskan karyawan.

Untuk lebih jelasnya bisa kita simak beberapa contoh strategi pengupahan di bawah ini :
  • Penawaran gaji yang kompetitif di pasar
  • Optimalisasi Turn Over pada penekanan strategi menarik karyawan baru
  • Fokus pada menahan karyawan tinggal (retain)
  • Struktur Penggajian yang sempurna (kompetitif, menarik, menahan dan mempertahankan serta mampu mempengaruhi pasar industri)
Tantangan yang kini dihadapi oleh perusahaan adalah "How To Create Effective Total Compensation System". Hal ini bukanlah tugas yang mudah bagi para top management untuk merumuskannya.

Contoh mudah bisa kita gambarkan demikian :
Sebuah perusahaan kecil yang berkembang dengan memiliki cash flow & turn over yang rendah hendak menentukan system pengupahan yang baku. Filosofi yang mungkin bisa dilaksanakan adalah
  • Memberikan pengupahan dasar yang kompetitif dan bukan secara agresif, namun dapat dibandingkan dengan yang didapatkan di tempat lain
  • Menawarkan equity perusahaan (saham) sehingga mereka akan memperoleh hasil yang memuaskan apabila perusahaan tersebut profitable
  • Melakukan program pengupahan yang progresif melalui insentif sehingga high performance dapat merasakan perbedaannya
  • Melakukan strategi memimpin di awal tahun dan tertinggal di akhir tahun dan sebaliknya (strategi yang sama dapat juga diimplementasikan namun berbeda dalam interval waktu). Pada umumnya peninjauan gaji biasanya dilakukan 1-2 kali setahun dimana pasar industri terus menerus bergerak secara spontan. Penentuan peninjauan gaji harus dilakukan oleh perusahaan secara berkala tiap tahun untuk merefleksikan kondisi perusahaan di pasar industri apakah akan memimpin atau ditengah-tengah atau paling bawah di pasar industri

Skill & Performance merujuk harga pasar
Filosofi upah yang sekarang sudah mulai memberlakukan skill-kompensasi. Semakin tinggi kemampuan & performance yang dimiliki, maka kompensasinya akan mendekati standarisasi. Cara ini biasanya dilakukan untuk para spesialis khusus bidang tertentu dan bukan pada level managerial.

Berbeda halnya dengan Skill & Performance, Masa Kerja merupakan faktor yang kurang disenangi dalam perhitungan Upah. Namun hal ini tidak bisa dihilangkan begitu saja dan akan tetap abadi persoalan ini. Contoh sederhana adalah apabila seseorang yang memiliki gaji Rp.8.500.000 dan dia berada pada comparatio 85%, maka ia & perusahaan akan dihadapkan pada masalah loyalitas. Bisa saja si karyawan akan mudah meninggalkan pekerjaannya dan menuju ke kompetitor lainnya.

Sebenarnya perusahaan akan sangat mudah melakukan increament & adjustment hingga compa ratio 90-95% (Rp.9.000.000 - Rp.9.500.000). Namun pada prinsipnya perusahaan harus memutuskan apakah akan menaikkan sesuai dengan pasar 100% atau memang sengaja membiarkan agar karyawan tersebut meninggalkan perusahaan dan menggantinya dengan yang baru.

Ada beberapa keuntungan dengan menggunakan Pay for Proficiency. Sebab upah dibakukan kepada nilai/harga pasar suatu pekerjaan. Karyawan tidak lagi terbentur pada masalah kenaikan gaji tahunan yang hanya berkisar sekian persen. Sebab nilai/harga pasar suatu pekerjaan merujuk kepada ketrampilan, maka pembicaraan & diskusi mengenai gaji dapat dimulai dari bermacam-macam tingkatan. Mulai dari tingkatan paling dasar (basic hingga advance). Penilaian ini didasarkan pada pengukuran sampai dimana tingkat kemampuannya pada pekerjaannya tersebut.

Keahlian tidaklah sama dengan performance.
Seseorang yang masih belum menguasai pekerjaannya tetaplah bisa memperlajari dari awal terutama setelah melalui masa promosi dan tidak bisa dinilai sebagai poor performance. Namun hasilnya sebaiknya melebihi dari harapan tersebut. Karyawan yang melebihi dari yang diharapkan tersebut sebaiknya dipertahankan dan dipacu untuk bergerak melampaui level selanjutnya. Jika tidak dilakukan akan menyebabkan karyawan menjadi stagnan & tidak termotivasi serta mulai mencari tantangan baru di tempat lainnya. Program ini harus dijalankan secara berkesinambungan.

Secara hukum, praktek penggajian harus konsisten, tidak diskriminatif, & sewenang-wenang. Namun filosofi penggajian dapat diberlakukan :
  • Sistem penggajian untuk posisi yang "sulit diisi" perlu diberlakukan secara progresif
  • Konsistensi untuk meniadakan labour dispute. Standarisasi perlu dilakukan agar dikemudian hari tidak terjadi permasalahan dengan karyawan yang baru masuk dengan karyawan yang sudah lama.
Beberapa kasus yang bermula hanya berasal dari ketidak-konsistensian ini mengakibatkan terjadinya proses hukum dan hal ini dibiarkan berlarut-larut. Kasus ini dapat dibenahi namun membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jika perusahaan memiliki biaya, maka sebaiknya dilakukan langkah untuk "Lay People Off atau Freeze Salary".

Komunikasi

1. Komunikasi adalah bagian dari mempertahankan karyawan unggulan
Beberapa perusahaan melakukan komunikasi tentang filosofi penggajiannya kepada karyawannya bahkan menjadikannya sebagai recruitment & retention strategy. Hal ini akan memudahkan recruitor dalam melakukan propose salary kepada kandidat dimana penawarannya akan mempunyai dasar. Begitupula halnya dengan kandidat, mereka akan mengetahui standard di perusahaan tersebut.Contoh yang bagus adalah misalnya sebuah perusahaan yang turn overnya tinggi di engineering department (sebuah departement yang sangat berperan penting dalam kesuksesan peningkatan profit perusahaan) memutuskan ingin mempekerjakan seorang technical & maintenance support yang diatas pasar. jabatan ini memperoleh kemudahan-kemudahan yang luar biasa di perusahaan tersebut. Komunikasipun dilakukan di lingkup karyawan oleh Top Management (CEO). hasilnya adalah beberapa karyawan menganggap bahwa hal ini tidak adil & tidak fair sehinga mereka meninggalkan perusahaan ke tempat lain. Sedangkan karyawan yang lainnya akan menganggap bahwa perusahaan telah berlaku adil, jujur dan memilih untuk berkarya di perusahaan. hal ini memudahkan perusahaan dalam menarik & menahan karyawan di engineering department agar tetap berkarya di perusahaan dan tidak pindah.

2. Komunikasi yang melibatkan top management
Lakukanlah dialog dengan HR Department mengenai kompensasi agar diperoleh informasi yang lebih akurat dan terstruktur. Filosofi perusahaan akan tercermin dan terimplementasi dalam struktur tersebut. Namun apabila di perusahaan belum mempunyai filosofi & struktur penggajian, maka ajukan saran kepada top management agar melakukan pembenahan dan evaluasi struktur kompensasi di internal dahulu lalu dilanjutkan dengan benchmarking pasar. Hal ini perlu dilakukan karena setiap karyawan berhak untuk memperoleh pengetahuan tentang jabatannya yang dikonversikan ke dalam struktur gaji.

Filosofi penggajian harus dilakukan untuk mengetahui apakah karyawan kita itu underpay, overpay atau meet. Underpay & overpay akan menghasilkan masalah biaya dalam perusahaan (turn over maupun high salary). Biasanya HR Department sangat berperan dalam filosofi penggajian ini, namun dalam pelaksanaan & komunikasi, seluruh top management (senior manager) harus dilibatkan dan filosofi tersebut harulah in-line dengan objektif perusahaan.

Para Top Management haruslah saling mengerti dan menyetujui serta mendukung program pengupahan ini agar bisa dijalankan dengan sukses.

Filosofi Teori Kompensasi (Compensation Theory)

Kompensasi merupakan faktor yang sangat berpengaruh di dalam sebuah perusahaan.
Tidaklah heran faktor yang satu ini menjadi salah satu pemicu utama bagi karyawan dalam menentukan langkah karirnya kedepan dan bagi perusahaan adalah penentuan langkah strategik perusahaan kedepan.

Sistem kompensasi dalam organisasi haruslah diselaraskan dengan strategi & tujuan dari organisasi serta asas kepatutan yang normatif di dalam lingkungan tersebut sehingga terjadi keselarasan antara perusahaan, karyawan serta komunitas di lingkungan tersebut (negara & masyarakat sekitarnya)

Di dalam kehidupan bernegara kita mengenal banyak macam ragam sistem perekonomian seperti : komunis, sosialis, dan kapitalis serta liberalis. Konsep-konsep ini sangat mempengaruhi kehidupan bernegara dan bermasyarakat serta berinvestasi. Karena hal ini akan saling terkait dengan beberapa faktor yang berlaku & berjalan di suatu daerah / negara.

Namun pada prinsipnya, meskipun berbeda sistemnya, strategi & program kompensasi tetaplah akan berguna & efektif apabila para pengambil keputusan (top manajemen) melakukan beberapa hal :

1. Asas Kepatuhan
Dilakukan minimal sesuai dengan tatanan hukum & peraturan yang berlaku di lingkungan tersebut (negara)

2. Asas Efektivitas & Efisiensi
Strategi yang dijalankan haruslah efektif & efisien, sehingga perusahaan dapat bersaing dengan sempurna di pasaran global ketika benchmarking dijalankan

3. Asas 3P Concept
Strategi Kompensasi harus sudah mengikuti konsep
  • Pay for Position, dimana perusahaan mengacu pada standar yang diberlakukan untuk sebuah posisi yang akan ditempati oleh karyawan tersebut
  • Pay for Person, dimana perusahaan mengacu pada budaya organisasi serta adaptabilitas yang tinggi dari karyawan untuk bisa nyaman bekerja
  • Pay for Performance, dimana perusahan memberikan peningkatan imbal jasa yang disesuaikan dengan kinerja
4. Asas Kinerja Organisasi
Strategi kompensasi juga mempertimbangkan internal di perusahaan agar tetap berkesinambungan dalam persaingan global di industri. Peningkatan kinerja diperlukan guna memperbaiki kompensasi yang telah ada.

Produk kompensasi akan selalu berubah setiap masa karena pasar selalu bergerak dan berubah. Untuk itu diperlukan strategi & pendekatan kompensasi secara fleksibel.

Referensi :

Managing Human Resources, Gomez-Mejia, Prentice Hall
Human Resources Management, Noe, McGraw-Hill
Human Resources Management, Robert L Malthis, South Western
Management Sumber Daya Manusia, Dr.Ir.Tb.Sjafri Mangkuprawira
Erisa Ojimba, Certified Compensation Professional

10 Trik Rahasia Kesuksesan Bill Gates

Munculnya bill gates di indonesia menjadi inspirasi tersendiri bagi saya, karena penasaran apa sih yang membuat bill gates menjadi sesukses sekarang?

Yang jelas saya sempat terkesima tentang rahasia awal dia bisa menjadi sukses yaitu :

“Dia beruntung mempunyai orangtua yang suka memberikan buku ke padanya, baik buku tentang ensiklopedi, sampai buku tentang hukum milik ayahnya. dia juga mempunyai teman yang bisa menjadi teman barter buku nya ketika semua bukunya telah habis terbaca”

Bagi saya itu adalah sumber inspirasi bagaimana saya akan menerapkan disiplin membaca pada anak-anak saya nanti….he3x ngehayal….tetapi menurut saya buku adalah kunci gerbang menuju pintu kesuksesan. disini bill gates merupakan contoh nyata bahwa membaca merupakan kunci pintu untuk membuka gerbang pengetahuan dan wawasan. jadi gak ada salahnya kita ngebahas rahasia kesuksesan om bill ini, siapa tau bisa jadi kayak om bill…aminnn

Bill Gates selalu muncul bagaikan magnet sehingga ada banyak alasan untuk membicarakan dan mempersoalkan Bill Gates. Ketika masih kanak-kanak, ia telah dikenal sebagai bocah ajaib karena kejeniusannya.

Langkah-langkah bisnisnya dianggap fenomenal, dan selalu dianggap ancaman bagi pihak pesaing. Walaupun setiap langkahnya menuai berbagai reaksi kontra, hal tersebut tetap tidak bisa membendung kesuksesannya.

Gates terus menerus menggunakan monopolinya untuk menguasai hampir seluruh bisnis yang bisa dikaitkan dengan komputer. Saat ini boleh dibilang hampir seluruh bisnis komputer bergandengan dengan bisnis yang dirintis oleh Gates.

Walhasil… dia pun hidup bergelimangan harta, bahkan ia termasuk orang terkaya di dunia. Jadi, gimana…., tertarik untuk memperoleh kesuksesan dan kekayaan seperti layaknya seorang Bill Gates, si orang terkaya di dunia…? Yuk… kita lihat trik-triknya…

1. Kawan adalah aset berharga
Dengan menempatkan kawan sebagai aset berharga, maka kita akan menghargai komitmen dan kerjasama dengan siapapun.

2. Kepercayaan adalah modal jangka panjang
Butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun sebuah kepercayaan dan hanya sekian detik saja untuk menghancurkannya. Maka berusahalah membina kepercayaan baik kepada siapapun.

3. Menjual dengan harga lebih tinggi dari pembelian, bukan harga tertinggi
Namun berbisnis dan berusaha adalah bagaimana dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi orang lain sebesar-besarnya, tanpa mengabaikan kelayakan usaha. Nilai kebahagiaan dan keberhasilan usahanya bukan pada berapa besarnya keuntungan materi, tetapi berapa banyak manfaat yang diberikan.

4. Mendengarkan kata hati
Gunakan ketajaman mata hati untuk dapat mengambil keputusan berdasarkan kata hati bukan berdasarkan emosi atau nafsu duniawi.

5. Bekerja dengan hati
Mereka yang bekerja dengan hati akan selalu bersikap baik kepada siapapun.

6. Kekayaan bukan dinilai dari uang yang dimiliki
Menjadi kaya bukan sekedar berhubungan dengan memiliki banyak uang. Namun kekayaan yang utama adalah seberapa besar uang yang kita dapatkan dapat digunakan untuk menolong orang lain, untuk memberikan manfaat bagi orang lain.

7. Berorientasi pada manfaat sebesar-besarnya
Berbisnis bukan sekedar berorientasi pada profit atau keuntungan materi sebesar-besarnya, tetapi memperoleh keuntungan untuk memberikan manfaat bagi orang lain sebanyak-banyaknya.

8. Fokus pada apa yang diperoleh bukan yang hilang
Fokuslah memikirkan pada apa yang Anda peroleh saat ini. Biarkan kesempatan yang hilang berlalu dari Anda, karena akan ada kesempatan baru kalau kita dapat mensyukuri apa yang dimiliki saat ini.

9. Gagal hanyalah sebuah proses
Gagal bukanlah akhir dari segalanya, tetapi bagian dari proses untuk menghasilkan rencana-rencana baru.

10. Akui Kesalahan Dengan rendah Hati
Segera lakukan evaluasi untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Tips Menjalin Hubungan Kerja yang Harmonis

Hal paling penting dalam pekerjaan di abad 21 ini adalah kemampuan membangun dan menjaga hubungan. Meski Anda mempunyai ‘hobi’ gonta-ganti pekerjaan dalam perjalanan karier Anda, namun membangun jaringan dan menjaga hubungan itu adalah hal yang sangat penting. Ynag juga perlu diketahui, tempat yang paling mudah dan paling baik untuk membangun jaringan hubungan adalah di kantor.

ATASAN
Kesuksesan dan perkembangan karier Anda banyak tergantung pada atasan. Atasan Anda-lah yang dapat memberi kesempatan menangani tugas-tugas strategis atau klien-klien utama perusahaan, serta memberikan pekerjaan-pekerjaan penting lainnya. Bahkan, atasan Anda-lah yang berperan dalam menilai performance, kenaikan gaji atau kenaikan pangkat. Atasan Anda dapat pula menjadi ‘guru’ pribadi Anda. Mereka dapat memberikan sebagian pengalamannya kepada Anda, juga petunjuk dan pengarahan untuk belajar seluas-luasnya dan membiarkan Anda bertumbuh dalam pekerjaan, sekaligus menunjukkan dan membukakan ‘pintu’ kesempatan. Petiklah hal-hal tersebut sebagai keuntungan dalam perjalanan karier Anda.

Jadi, hubungan baik dengan atasan adalah hal paling berharga di dalam perkembangan karier Anda. Salah satu cara untuk mendongkrak hubungan baik dengan atasan adalah membuatnya tampak ‘baik’. Anda dapat melakukannya melalui performance pekerjaan yang bagus, mengambil tugas-tugas sulit – tetapi jangan sampai tidak sukses menyelesaikannya - dan bekerjasama dengan baik dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan yang berada di bawah “kekuasaan” atasan.

REKAN KERJA
Rekan kerja atau kolega yang Anda temui setiap hari juga sangat berharga bagi Anda, dan sebaliknya Anda pun berguna bagi mereka. Bantulah mereka menyelesaikan pekerjaannya, terutama ketika mereka berada dalam keadaan sangat sibuk dan dikejar ‘deadline’. Jangan segan memberi pujian jika mereka berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Kenali rekan kerja, termasuk kebiasaan dan pribadi mereka. Ajak mereka makan siang bersama atau pulang bersama. Ini dilakukan untuk lebih mengenal mereka di luar jam-jam kerja. Asal tahu saja, ketika karier Anda atau rekan melesat maju, hubungan Anda dan rekan kerja tersebut akan menjadi sangat penting dan berharga bagi Anda berdua.

KLIEN/NARASUMBER
Seorang klien yang puas tentu akan dengan senang hati menghubungi Anda kembali di masa yang akan datang. Entah itu hanya untuk mengucapkan selamat atas promosi Anda, atau bahkan menawarkan kerjasama baru dengan Anda. Jangan heran jika Andalah yang pertama kali mereka hubungi saat mereka membutuhkan orang untuk dipekerjakan atau mengambil tawaran menarik.

Hubungan dengan klien bisa rapi terjalin jika Anda tak pelit untuk mengontak mereka. Jadi, jangan hanya mengontak mereka saat Anda membutuhkan. Kalau perlu, datangi mereka di luar jam kerja, meski itu cukup menyita waktu.
Jadi, berhubungan dengan orang-orang di lingkungan pekerjaan tak hanya menolong karier, tetapi juga membuat tempat kerja Anda lebih menyenangkan. Intinya, Anda harus rajin bersosialisasi. Sekaranglah waktunya bagi Anda untuk membangun hubungan dan meraih sukses di tempat kerja.

PASAR MODAL SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN BUMN DALAM RANGKA MENSUKSESKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

A. Pendahuluan

Azas pemerataan merupakan salah satu landasan yang digunakan dalam melaksanakan pembangunan nasional. Dengan azas pemerataan ini diharapkan seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan manfaat dari pembangunan tanpa terkecuali. Demikian juga dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional, sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 33 UUD 1945.
Dalam konteks pasar modal, semangat pelaksanaan azas pemerataan diarahkan kepada keikutsertaan masyarakat umum untuk berperan serta aktif dalam kegiatan pasar modal, diantaranya dengan turut memiliki saham-saham perusahaan yang listing di pasar modal. Keikutsertaan masyarakat dalam memantau perkembangan nilai harga saham perusahaan di pasar moda akan turut memberikan andil bagi perusahaan untuk beekerja dengan kinerja yang lebih baik.
Dalam Penjelasan UUPM disebutkan bahwa sesuai dengan tujuan dari pasar modal Indonesia, yakni untuk menunjang pelaksanaan Pembangunan Nasional guna meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat, maka industri ini harus mampu memainkan 2 (dua) peran strategisnya sekaligus, yakni sebagai alternatif sumber pembiayaan bagi dunia usaha – termasuk usaha menengah dan kecil untuk pengembangan usahanya – dan sebagai wahana investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah di dalamnya15.
Dalam pelaksanaan misi dan visi pasar modal Indonesia, menyitir pendapat Dirjen Industri dan Dagang Kecil Menengah (IDKM) Marwoto bahwa Keberpihakan lembaga dan profesi penunjang yang terkait dengan pasar modal, misalnya bursa efek dan perusahaan penjamin emisi, terhadap usaha kecil menengah dan koperasi dinilai belum optimal.Dia mengemukakan selama ini pasar modal sebagai sumber permodalan hanya dimanfaatkan pelaku bisnis skala besar. Di kalangan pengusaha kecil dan menengah belum populer. Hal ini disebabkan informasi, pemahaman, dan pengetahuan usaha kecil dan menengah tentang pasar modal sebagai alternatif pembiayaan masih kurang16.
Namun dalam perkembangannya, kini Bursa sudah mulai memberikan ruang memberikan ruang berusaha pada kelompok usaha kecil menengah dan koperasi. Hal ini antara lain disebabkan melihat potensi kelompok pengusaha itu yang terbukti bisa selamat dari badai krisis ekonomi, akhirnya Bursa Efek Jakarta mengakomodasi kepentingan kelompok usaha itu di bursa efek.Usaha kecil menengah diberi kesempatan memanfaatkan pasar modal bagi pengembangan modal melalui papan pengembangan. Dengan syarat, pencatatan saham lebih ringan.Antara lain perusahaan telah berdiri sebagai PT minimal setahun, beroperasi minimal enam bulan, aset minimal Rp 10 miliar, dan boleh dalam kondisi merugi usaha sepanjang menunjukkan tren membaik16

B. Pembahasan

1. Status BUMN yang melakukan privatisasi melalui pasar modal
Program restrukturisasi dan privatisasi yang tertuang dalam UU BUMN merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan peranan BUMN dalam mensukseskan pembangunan nasional serta mengatasi permasalahan kerugian dalam tubuh BUMN. Restrukturisasi merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka penyehatan BUMN yang merupakan salah satu langkah strategis untuk memperbaiki kondisi internal perusahaan guna memperbaiki kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan.
Privatisasi harus dilaksanakan dengan berbagai pertimbangan yang matang, tidak hanya dari sudut ekonomi, namun juga dari sudut hukum, sosial politik, budaya, pertahanan dan keamanan negara. Tidak semua BUMN dapat harus diprivatisasi. Dalam Pasal 77 UU BUMN telah diatur mengenai ketentuan persero yang tidak bisa diprivatisasi, yakni :
1. Persero yang bidang usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan hanya boleh dikelola Kepemilikan saham-saham BUMN;
2. Persero yang bergerak disektor usaha yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan Negara;
3. Persero yang bergerak di skctor tertentu yang oleh pemerintah diberikan tugas khusus untuk melaksanakan kegiatan tertentu yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat;
4. Persero yang bergerak di bidang usaha sumber daya alam yang secara tegas berdasarkan peraturan perundang-undangan dilarang untuk diprivatisasi.
Kepemilikan saham BUMN oleh pihak swasta baik nasional maupun asing dalam program privatisasi seharusnya tidak melebihi saham kepemilikan Negara RI sebesar paling sedikit 51% dari keseluruhan modal perusahaan yang terbagi dalam saham. Karena kepemilikan saham tersebut sangat memiliki peranan penting bagi Negara RI dalam mengatur kebijakan BUMN. Keikutsertaan pihak swasta nasional maupun asing diharapkan dapat memacu kinerja BUMN yang selama ini diketahui banyak mengalami kerugian.
BUMN yang melakukan privatisasi di pasar modal sesuai dengan UUPT menjadi perusahaan terbuka. Dengan status sebagai perusahaan terbuka BUMN tersebut berdasarkan UUPT harus memenuhi persyaratan dan kewajiban perseroan sebagai berikut:
1. Memiliki modal dan jumlah pemegang saham sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal ( Pasal 1 Angka 6)
2. Penambahan pada akhir kata nama perseroan dengan singkatan “Tbk” (Pasal 13 Ayat (3) ).
3. Perubahan anggaran dasar yang disebabkan karena perubahan status perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka harus mendapat persetujuan menteri dan didaftarkan dalam daftar perusahaan serta diumumkan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini ( Pasal 15 Ayat (1) dan Ayat (2) ).
4. Setiap pengeluaran saham harus disetor penuh dengan tunai ( Pasal 27 Ayat (4)
5. Kewajiban menyerahkan perhitungan tahunan perseroan kepada akuntan publik untuk diperiksa ( Pasal 95 Ayat (1) bagian a).
6. Kewajiban untuk melakukan panggilan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum RUPS diadakan melalui 2 (dua) surat kabar harian ( Pasal 69 Ayat (1) dan Ayat (3) ).
7. Kewajiban menyampaikan pengumuman mengenai akan diadakannya panggilan RUPS paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum panggilan RUPS melalui 2 (dua) surat kabar harian ( Pasal 70 Ayat (1) dan Ayat (2) ).
8. Perseroan terbuka wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) orang anggota direksi ( Pasal 79 Ayat (2) ).
BUMN yang sudah go public, sesuai dengan Pasal 127 UUPT berlaku
ketentuan Pasar Modal. Dalam pasal tersebut dijelaskan :
“Bagi setiap perseroan yang melakukan kegiatan tertentu di bidang pasar
modal berlaku undang-undang ini, sepanjang tidak diatur lain dalam
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal”.
Dalam UUPM mensyaratkan bahwa setiap perusahaan yang go public harus memberikan laporan-laporan secara terbuka kepada masyarakat tentang kondisi perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan yang bersangkutan. Kewajiban pelaporan-pelaporan tersebut harus dilaksanakan tidak hanya pada awal pendaftaran sebagai perusahaan public di Bapepam dan Bursa Efek tetapi juga setelah pernyataan sebagai perusahaan public dinyatakan efektif.


2. Peranan BUMN dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional
BUMN dalam sistem perekonomian nasional, ikut berperan menghasilkan barang dan/atau jasa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat. Peran BUMN dirasakan semakin penting sebagai pelopor dan/atau perintis dalam sektor-sektor usaha yang belum diminati usaha swasta. Disamping itu, BUMN juga mempunyai peran strategis sebagai pelaksana pelayanan publik, penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta besar, dan turut membantu mengembangkan usaha kecil/koperasi. BUMN juga merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang signifikan dalam bentuk berbagai jenis pajak, dividen, dan hasil privatisasi.
Pajak merupakan salah satu sumber dana dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Berkaitan dengan pemasukan pajak dari BUMN, pemerintah mentargetkan dapat menerima pajak sekitar 20 persen dari BUMN pada 2004. Total target penerimaan pajak tahun 2004 sebesar Rp 219,4 triliun. Diharapkan sebesar 20 persen diantaranya atau Rp 38 - 40 triliun disumbang oleh BUMN. Sampai diakhir tahun 2003, direktorat pajak telah menerima Rp 196,8 triliun (94,5 persen). Jumlah itu diperoleh dari Pajak Penghasilan (PPh) non migas (Rp 94,6 triliun), PPh migas (Rp 16,9 triliun), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (Rp 73,1), Pajak Bumi dan Bangunan (Rp 10,9), dan sumber pajak lainnya17.
Kontribusi BUMN dalam pendanaan pembangunan melalui pajak dilihat dari data yang ada, kenyataan bahwa dari 168 BUMN dengan total asset kurang lebih Rp. 850 triliun, beberapa tahun yang lalu bukannya memberi sumbangan kepada APBN, tetapi malah menjadi beban APBN, karena total rugi laba negative sebesar Rp. 27 triliun. Selain itu, beban negara juga ditambah dengan BUMN yang tidak bisa membayar hutangnya dan yang berada dibawah pengawasan BPPN. Kenyataan bahwa bank-bank BUMN yang menerima bantuan dana rekap sebesar Rp. 287,4 triliun dengan total asset Rp. 458,330 triliun hanya bisa membayar pajak sebesar Rp. 2,55 triliun, sedang bank-bank asing dengan total asset Rp.64,96 triliun, bisa membayar pajak sebesar Rp.528 miliar. Dengan demikian presentase pajak pada bank BUMN adalah 0,550% sedang pada bank asing 0,18%. Demikian pula perkembangan antara PT. Perkebunan Nussantara 2 yang 100% BUMN dengan areal 77.895 Ha, hanya membayar PPH sebesar 78 miliar dan dividen 3,0 , sedang PT. Socfindo yang 10% BUMN dengan 90% swasta dengan areal 29.436 Ha, mampu membayar PPH sebesar Rp. 130 Miliar daan dividen 112,018.
Data pertumbuhan BUMN dalam pendapatan usaha tahun 1998 – 2001 mencantumkan bahwa hanya 42 BUMN yang mempunyai kontribusi sebesar 90% terhadap total laba BUMN. Dalam 42 BUMN ini hanya ada 13 BUMN yang bisa masuk dalam Hight Suistainable Growth (HSG) yang tumbuh rata-rata 7% hingga 18%. Dari 168 BUMN, hanya 108 yang dapat meraih laba, sedang sisanya sebanyak 60 BUMN selalu merugi. Sehingga dengan demikian perlu upaya pemerintah untuk memberdayakan BUMN ini dengan cara restrukturisasi usaha dan privatisasi19.
Guna mewujudkan target penerimaan pajak BUMN untuk pembiayaan pembangunan dan penyelenggaraan Negara, perlu dilakukan dengan melihat kondisi tingkat kesehatan dan kinerja BUMN. Pencapaian target tersebut harus pula diimbangi dengan budaya perusahaan yang melaksanakan prinsip-prinsip good corporate governance atau tata laksana usaha yang baik. Perusahaan yang menerapkan prinsip ini, pada umumnya memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang mengabaikan prinsip-prinsip tersebut. Prinsip-prinsip ini sangat berkaitan dengan moralitas dan tanggung jawab yang tinggi dari pelaksana usaha itu sendiri.



C. PENUTUP
1. Keberadaan pasar modal sangat diharapkan dapat membantu dalam mensukseskan pembangunan nasional yang berorentasi kepada kesejahteraan rakyat. Perusahaan dapat memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif dalam pembiayaan perusahaan. Disamping itu juga masyarakat umum juga diberi kesempatan untuk menginvestasikan dananya melalui pasar modal. Namun demikian diakui bahwa keberpihakan pasar modal terhadap usaha kecil, menengah, dan koperasi belum begitu optimal. Pasar modal masih berorientasi pada usaha skala besar. Dengan demikian hal ini perlu di perbaiki lebih lanjut, agar usaha kecil, menengah dan koperas dapat diberdayakan lebih optimal.
2. Perseroan yang melakukan privatisasi melalui pasar modal menyebabkan perseroan menjadi perseroan terbuka. Akibat hukum perubahan perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka antara lain meliputi adanya : Kewajiban menyerahkan perhitungan tahunan perseroan kepada akuntan publik untuk diperiksa,kewajiban untuk melakukan panggilan Rapat Umum Pemegang Saham paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum RUPS diadakan melalui 2 (dua) surat kabar harian, penyerahan setiap laporan perseroan yang akan menngakibatkan turun naiknya harga saham sebagaimana yang diatur dalam UUPM.
3. Peranan BUMN sebagai aparatur perekonomian negara dan salah satu unsur
dalam kehidupan ekonomi nasional disamping swasta dan koperasi diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam mensukseskan pembangunan naasional. Namun demikian, dari beberapa hasil data yang ada, cenderung menunjukan adanya ketertinggalan BUMN jika dibandingkan dengan sector swasta. Hal ini antara lain dapat dilihat dari hasil penerimaan pajak dari sektor BUMN tidak sebesar yang diberikan oleh pihak swasta. Bahkan tidak sedikit pemerintah terus memberikan suntikan dana, namun tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh dari hasil pengelolaan BUMN tersebut. Tentu hal ini perlu dibenahi sehingga BUMN dapat memberikan keuntungan dan kontribusi yang besar dalam mensukseskan pembangunan nasional, sehingga ketergantungan dana pembangunan terhadap pihak asing dapat diminimalisasi.

Apa yang perlu diperhatikan dari pemasaran produk/jasa Perbankan?

Kita tentunya telah mengenal Marketing Mix, yaitu bauran pemasaran yang terdiri dari 4 P: Product, Price, Promotion dan Place. Untuk perusahaan Jasa ditambah 2 P lagi, yaitu: People dan Process. Bagaimana penerapan bauran pemasaran pada produk dan jasa Bank? Serta apakah yang disebut dengan Triangle Marketing?

Dari berbagai sumber bacaan, dari seminar, mengikuti pelatihan, saya akan mencoba menjelaskan dan sharing tentang hal di atas.

a. Penerapan Bauran Pemasaran pada Produk dan Jasa Bank

Pembahasan penerapan bauran pemasaran pada produk dan jasa perbankan dapat dilihat sebagai berikut:

  1. Product. Yang penting diperhatikan dalam desain dan produk jasa Bank adalah atribut yang menyertai, seperti : sistem, prosedur dan pelayanannya. Desain produk dan jasa Bank juga memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan ukuran bentuk, dan kualitas.
  2. Price. Pengertian harga dalam produk dan jasa Bank, berupa kontra prestasi dalam bentuk suku bunga, baik untuk produk simpanan maupun pinjaman, serta fee untuk jasa-jasa perbankan.
  3. Promotion. Kegiatan promosi pada produk dan jasa Bank pada umumnya dilakukan melalui iklan di media masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh meliputi advertising, sales promotion, public relation, sales trainning, marketing research & development.
  4. Place. Atau disebut juga saluran distribusi. Saluran distribusi produk dan jasa Bank, berupa Kantor Cabang, yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan. Dengan semakin majunya teknologi, saluran distribusi dapat dilakukan melalui saluran telekomunikasi seperti telepon dan jaringan internet.
  5. People. Ciri bisnis bank adalah dominan nya unsur personal approach, baik dari jajaran front office, back office sampai tingkat manajerial. Para pekerja Bank dituntut untuk melayani nasabah secara optimal.
  6. Process. Meliputi sistem dan prosedur, termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang diberlakukan oleh Bank terhadap produk dan jasa Bank. Sistem dan prosedur akan merefleksikan penilaian, apakah pelayanan cepat atau lambat. Pada umumnya nasabah lebih menyenangi proses yang cepat, walaupun bagi Bank akan menimbulkan risiko yang lebih tinggi. Penggunaan teknologi yang tepat guna serta kreativitas yang prima diperlukan, untuk suatu proses yang cepat namun aman.

b. Pemasaran produk dan jasa Bank menggunakan Triangle Marketing.

Di dalam memasarkan produk dan jasa Bank, maka Bank berusaha memuaskan nasabahnya, agar tidak berpaling pada pesaing. Di dalam konsep pemasaran produk dan jasa perbankan, dikenal istilah Triangle Marketing, yaitu meliputi berbagai kegiatan pemasaran, yang satu dan lainnya saling berinteraksi secara optimal.

Kegiatan pemasaran yang saling berinteraksi digolongkan menjadi tiga, yaitu:

  • Internal Marketing (IM)
  • Eksternal Marketing (EM) dan
  • Interactive Marketing (ITM)

Internal Marketing adalah garis yang menghubungkan antara employee dan Bank. Agar bisa memasarkan produk Bank, maka Bank tidak boleh melupakan para karyawannya, mereka harus diberikan sosialisasi tentang produk dan jasa Bank apa saja yang dapat dipasarkan kepada nasabah. Dengan demikian para karyawan dapat memahami semua produk dan jasa yang ditawarkan Bank nya, dan dapat membantu memberikan informasi kepada nasabah jika diperlukan.

Eksternal Marketing adalah garis yang menghubungkan antara nasabah dengan Bank. Hubungan langsung antara nasabah dan Bank pada umumnya melalui petugas front office atau Customer Service. Disini petugas front office akan berusaha memberikan penjelasan tentang prosuk dan jasa Bank secara terinci. Berhasil tidaknya nasabah membeli produk dan jasa bank, akan sangat dipengaruhi dari hasil pelayanan petugas yang berada di jajaran front office.

Interactive Marketing, adalah garis yang menghubungan antara employee dan customer (nasabah). Disini employee atau karyawan, harus memahami produk dan jasa Bank nya, agar dapat ikut serta membantu program pemasaran, dan menjelaskan dengan menarik dan benar bila ada pihak luar atau nasabah yang ingin mengetahui produk dan jasa Bank di tempat karyawan tadi bekerja. Bayangkan apabila seorang nasabah ingin mencoba produk dan jasa Bank, dan bertanya pada karyawan yang bekerja di Bank tersebut, namun karyawan tersebut malah memberikan efek yang negatif, tentu nasabah tidak akan membeli produk dan jasa Bank di Bank tersebut.

Ketiga konsep tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri, dan saling terkait antara satu dan lainnya, agar terjadi layanan prima untuk mencapai tujuan dalam mempertahankan dan menarik para nasabah.

c. Pemasaran berbasis lingkungan

Pemasaran berbasis hubungan, tidak hanya memperlama jangka waktu nasabah dalam berhubungan dengan Bank, namun juga memperbesar aset nasabah yang ditanamkan pada Bank yang bersangkutan.

Persaingan yang makin ketat dalam pemasaran produk dan jasa perbankan, perlu fokus upaya pemasaran dengan tujuan untuk mempertahankan nasabah lama, melakukan cross selling (penjualan silang), untuk mendapatkan tambahan aset yang ditanamkan pada bank.

Sumber bacaan:

Krisna Wijaya. Pemasaran Produk dan Jasa Perbankan. Bahan ceramah dan kuliah pada Sekolah Staf dan Pimpinan bank (Sespibank). Lppi, Jakarta.

Anonymous. Diperoleh dari berbagai sumber bacaan, dari seminar, mengikuti pelatihan, dsb nya.